Pilih Bahasa:

Kamis, 23 April 2009

Ta'aaruf


Saya hanyalah seorang manusia
sebagaimana hamba yang lainnya
yang dicipta untuk mengabdi pada Yang Kuasa
agar hidup tiada sia-sia

Apa lah yang mau dibangga
dari seorang hamba
yang tercipta dari setetes air hina
yang pada suatu masa
harus meninggalkan dunya fana
untuk menuju alam baka
yang tempat kembalinya hanyalah dua
entah Syurga atau Neraka
entah bahagia atau celaka……

akhirnya ……..
kepada Allah, Rabb alam semesta
setiap hamba meminta
keselamatan dari Neraka
yang pedihnya tiada tara
serta kenikmatan Syurga
yang disedia bagi hamba-Nya yang bertaqwa

Senin, 20 April 2009

Kaidah Beragama

KAIDAH BERAGAMA SEORANG MUSLIM [1]


يآء يهاالذين امنوا قوا انفسكم واهــليكم نارا

وقودها الناس والحجارة


"Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu…" (QS. At Tahrim: 6)

يآء يهاالذين امنوا ادخلوآ في السلــم كــافة ولا تـتـبعـوا خطــوا ت

الشيـطا ن انـه لكم عـــدو مبــيــن


"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Agama Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (Al Baqarah: 208)


Ayat-ayat di atas merupakan perintah Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, yaitu: Memelihara diri dan keluarga dari siksa neraka, serta perintah agar masuk kedalam Islam secara menyeluruh. Yang berarti perintah agar semua segi kehidupan seorang hamba mengikuti aturan agama Islam. Bukan mencintai suatu ajaran dan membenci ajaran Islam yang lain.

Untuk dapat merealisasikan hal tersebut hendaklah kita mengetahui dan memahami dengan baik kaidah-kaidah berikut ini:

1. Ilmu

Yang dimaksud ilmu di sini adalah Ilmu Agama, yang sumber utamanya adalah Al Quran dan As Sunnah (Hadits).

2. Tauhid.

Tauhid artinya meng-Esa-kan Allah baik dalam hal Ketuhanan Allah (Rububiyyah), dalam Ibadah seorang hamba (Uluhiyyah), maupun dalam hal Nama-Nama dan Sifat Allah (Asma' wa Shifat). Tidak akan sempurna Tauhid seorang hamba jika tidak mengetahui kebalikannya, yaitu Syirik.

3. Ibadah

Makna ibadah adalah: Segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah baik berupa perkataan, perbuatan, yang lahir dan yang batin.

Sifat ibadah adalah Tauqifiyyah (telah tertentu) dan terbatas pada ketetapan syariat. Penentu syariat tersebut tiada lain adalah Allah. Maka tidak layak seorang hamba membuat aturan sendiri dalam hal ibadah baik Kaifiyyah (cara), zaman (waktu) maupun 'adat (jumlah bilangan).

4. Sunnah

Sunnah disini adalah sunnah secara syar'i. Sunnah yang dimaksud adalah Islam itu sendiri yang sumbernya dari Allah dan Rasul-Nya. Dan bukan sunnah dari segi hukum yang artinya tidak wajib. Barang siapa yang ittiba' (mengikuti) Rasulullah dalam segala perikehidupannya berarti telah ittiba' Sunah Nabi dengan sebenarnya.

5. Manhaj

Secara bahasa manhaj artinya jalan yang jelas dan terang. Secara istilah, Manhaj adalah cara beragama seseorang. Sedangkan Manhaj yang dikehendaki Islam adalah: Berpegang teguh kepada Al Qur'an dan As Sunnah sesuai dengan pemahaman para Sahabat Nabi (kaum Salaf). Sebab mereka adalah ummat yang paling baik dalam memahami syariat, paling baik akhlaknya, paling cepat dengan kebaikan, dan paling segera meninggalkan larangan. Sehingga mereka sering disebut Salafus-shalih (terdahulu dalam keshalihan), As-sabiqunal awwalun (orang-orang yang pertama-tama menerima dan masuk Islam). Sebagai dasar semua itu, perhatikanlah Surat At Taubah: 100.

6. Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

Amar ma'ruf artinya memerintahkan kebaikan. Nahi Mungkar berarti melarang suatu kemungkaran atau pelanggaran syari'at. Keduanya merupakan pilar penegak Agama Islam dan satu di antara perintah Allah kepada hambanya (QS. Ali Imran: 104), juga merupakan karakter umat terbaik ( QS. Ali Imran:110)

7. Akhlak

Akhlak yang diserukan Islam adalah akhlak yang mulia (karimah). Salah satu misi diutusnya Nabi Muhammad adalah menyempurnakan akhlak yang mulia. Dalam hal ini cukuplah kita kemukakan sebuah Sabda Nabi:

"Sebaik-baik orang muknin dalam hal keimanan adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. At Tirmizi, Hadits Hasan Shahih)



رب اوزعنى أن أشكر نعمتك التى انعمت علي وعلى والدي

وأن اعمل صالحا ترضاه واصلح لى في ذريتي

اني تبت اليك وإني من المسلمين

"Ya Rabb-ku, tunjukilah aku untuk dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada bapak-ibuku, dan agar aku dapat melakukan amal shalih yang engkau ridhai. Dan berikanlah kebaikan kepadaku (dengan memberikan kebaikan kepada) anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (QS. Al Ahqaf: 15)

[1] Artikel ini merupakan Materi kajian rutin di Karangpete-Salatiga, bersama Miftachul Mahmud Abu Roychan, 20 Juli dan 01 Agustus 2007

Rabu, 15 April 2009

PREFACE & MUQADDIMAH

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة لله وبركاته.
ان الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفروه ونعوذ بالله من شرور انفسنا ومن ﺳﻴﺋﺎ ت اعمالنا من يهدى الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادى له. اشهد ان لااله الاالله وحده لا شريك له و اشهد ان محمدا عبده ورسوله.
اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى اله وصحبه ومن سار على نهجه واستنى بسنته الى يوم القيامة.
ﻳﺂأيهاالذ ين أمنوااتقواالله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون.


Segala puji hanya milik Alloh, kita memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya dan memohon ampunan kepada-Nya. Kita berlindung kepada Alloh dari keburukan jiwa kita dan dari kejelekan amalan kita. Barang siapa yang diberi petunjuk Alloh tiada yang dapat menyesatkan, dan barang siapa yang disesatkan-Nya maka tiada yang dapat menunjukinya.
Aku bersaksi bahwa tiada sembahan yang benar kecuali Alloh, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam adalah hamba dan utusan Alloh.
Yaa Alloh, curahkan selalu shalawat dan salam atas Nabi Muhammad Shallallohu 'Alaihi Wasallam, juga atas keluarganya, para shahabatnya dan orang-orang yang meniti jalan beliau serta orang-orang yang berpegang teguh dengan sunnah-sunnah beliau.
Alloh berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

”Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Alloh dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam (berserah diri).”
(QS. Ali Imron: 102)

Setelah memuji Allah dan memohon pertolongan-Nya, saya sajikan sebuah Blog sederhana yang berisi artikel-artikel Ilmu keislaman.

Saya berusaha untuk merujuk dalam penulisan artikel ini kepada sumber yang disepakati kaum Muslimin, yaitu Al Qur’an, Assunnah (Al Hadits) yang Shahih, dan memahami keduanya berdasarkan pemahaman generasi terbaik Ummat, mereka adalah para sahabat Nabi, para Taabi’iin dan juga setiap yang meniti jalan mereka dengan baik pada setiap Zaman.

Kepada Allah saja saya berharap manfaat atas sajian Blog/ Website ini, baik bagi penulisnya, pembacanya dan para penyebar risalah ini. Kemudian Kepada Allah pula saya memohon ampunan atas segala kesalahan dan kekurangan.

السلام عليكم ورحمة لله وبركاته.